Kemaren sore anak saya yang no 2 yang baru berumur 5 tahun, Fara, kembali mengeluh dan menagih janji saya membelikannya boneka Barbie. Karena boneka Barbie nya yang lama sudah patah.
Saya sudah pengalaman dalam hal ini, kalau tidak dikasi dia akan menagih terus, lagian memang sudah beberapa hari saya berjanji akan membelikannya boneka Barbie baru. Maka saya pergi dengan motor mencari toko mainan terdekat.
Sekitar 3 Km saya menemukan sebuah toko mainan anak-anak di pinggir jalan besar, dan ketika memilih-milih boneka, saya melihat sebuah mainan yang kebetulan juga saya jual di toko online milik saya. Mainan itu bertumpuk empat buah, sudah berdebu, sepertinya sudah berminggu minggu tidak disentuh. Jelas sekali tidak laku.
Saya cek harganya, tertera Rp 78.000
Saya menjualnya 145.000 perbuah, dan laku 2-4 buah perhari
Modalnya mungkin sama dengan saya, sekitar 50.000 tapi mungkin dia ga pake ongkir, karena tokonya besar dan barangnya banyak, saya pikir mungkin mainan itu cuma “diselipin” agak selusin atau berapalah bersama barang-barang yang lain. Jadi dengan harga jual 78.000 dia masih dapat margin 28.000.
Kalau saya, toko online saya kecil, modal 50.000 + ongkir 28.000, belum lagi biaya packing dan biaya pengantaran karena toko saya sistim COD alias pengantaran dan bayar dirumah, ditambah biaya iklan di Facebook. Anda bisa hitung sendiri berapa modalnya. Makanya saya bandrol harga 145.000 sampe rumah.
Tapi yang akan kita bahas bukan itu. Tapi ini
Dia jual 78.000 tidak laku
Saya jual 145.000 laku
Kenapa saya bisa menjualnya dan toko tadi tidak? Karena toko saya online, saya beriklan di facebook. Saya mengejar pembeli sampai ke rumah, ke kamar, bahkan ke toilet mereka. Sementara toko tadi cuma menunggu pembeli (yang entah kapan datangnya).
Kasus diatas bisa menjadi pembelajaran, bahwa suka atau tidak, toko online akan mengalahkan toko offline. Bila Anda atau ada Saudara anda yang punya bisnis/toko, online kan lah sekarang juga. Sebelum kompetitor anda melakukannya.
Anda tidak akan bisa tidur ketika kompetitor sudah mengejar pembeli anda sampai ke kamar tidur.
Btw, artikel dari Tirto ini layak untuk dibaca, mengenai kolapsnya mall-mall di Amerika.
Leave a Reply